A. Kondisi Eksisting
Mercusuar Sembilangan yang dibangun oleh Z.M Willem III pada tahun 1879 di Desa Sembilangan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan memiliki 16 lantai. Mercusuar tersebut sampai saat ini masih berfungsi sebagai pemandu kapal yang akan masuk ke perairan Madura, Surabaya, maupun Lombok. Di dalam area mercusuar terdapat rumah dinas bagi pengurus mercusuar. Selain itu juga terdapat gudang dan rumah listrik mercusuar. Pada akhir 2010 mercusuar ini dicat ulang, namun kondisi area mercusuar masih belum terawat. Begitu juga dengan rumah dinas di area mercusuar tersebut juga direnovasi. Meskipun demikian, mercusuar merupakan tempat yang sering dikunjungi banyak orang mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Keindahan alam yang terlihat dari atas mercusuar dan nilai historis mercusuar tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari Madura sampai luar Madura. Untuk mencapai bagian atas mercusuar pengunjung harus memakai tangga, meskipun terasa lelah, namun setelah mencapai bagian atas rasa lelah akan terbayar dengan suguhan pemandangan yang sangat indah.
Di samping area mercusuar terdapat tanah lapang yang ditumbuhi rumput-rumput pendek yang digunakan warga untuk beternak sapi. Di bagian depan area mercusuar yang langsung menghadap Selat Madura dan Pulau Mengare terdapat beberapa penjual makanan. Lahan di sekitar area mercusuar sebenarnya sangat luas, namun belum di manfaatkan dengan baik sehingga terlihat tidak terawat. Selain itu masih banyak sampah yang dibuang sembarangan dikarenakan tidak tersedianya terpat sampah di sekitar area mercusuar.
Akses menuju kawasan tersebut kurang memadai karena jalannya masih belum beraspal dan cenderung berlubang. Selain itu jalan yang sempit juga menyebabkan ketidaknyamanan bagi wisatawan yang akan menuju kawasan mercusuar. Area parkir di kawasan mercusuar juga sama sekali tidak terbangun, meskipun terdapat tulisan tempat parkir mobil. Sedangkan untuk parkir kendaraan roda dua seharusnya berada dalam area mercusuar, namun masih banyak pengunjung yang parkir di luar area mercusuar.
B. Konsep
Konsep pengembangan kawasan pesisir di Desa Sembilangan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur adalah dari, oleh dan untuk Sembilangan.
Untuk rumah dinas di dalam area mercusuar ada 4 buah. Namun tidak terdapat musholla. Oleh karena itu, kami berencana mengubah fungsi sebuah rumah yang paling awal menjadi musholla dan di depannya dibangun tempat wudlu. Sedangkan rumah yang lain diperbaiki sehingga memiliki nilai estetika yang lebih baik. Di belakang mercusuar akan dibangun sebuah toilet untuk melengkapi fasilitas umum di area tersebut. Deretan gudang dan rumah listrik tidak akn dirubah fungsinya namun akan diperbaiki. Didalam mercusuar akan dijadikan seperti museum, yang mana di dalamnya nanti akan diberi hiasan tentang sejarahnya. Dan diberi tempat untuk memberikan testimony.
Karena di sekitar area banyak terdapat sapi peliharaan warga, maka kami akan mengonsep di salah satu titik sebagai tempat peternakan. Untuk perumahan yang berada di daerah sekitarnya akan dibuat sebagai penginapan sederhana yang akan dikelola oleh pemilik. Untuk perairan sekitar mercusuar akan dikembangkan sebagai tempat budidaya seafood seperti kerang, ikan, dan kepiting. Lalu di dekatnya akan ada restoran seafood yang bahan-bahannya didapat dari tempat budidaya tersebut. Untuk tempat parkir akan dibuat jauh dari lokasi utama (mercusuar).
Di depan lepas pantai mercusuar menghadap langsung ke Pulau Mengare Gresik yang pesonanya tidak kalah menarik, oleh karena itu kami akan mengonsep bahwa pengunjung yang datang ke Mercusuar bisa mengunjungi Pulau Mengare dengan perahu yang system pelayarannya hanya pada jam tertentu dan di hari tertentu agar tidak bertabrakan dengan jalur pelayaran kapal.
Pabrik pembuatan kapal di dekat area mercusuar akan dijadikan semacam edu wisata, jadi pabrik tersebut tidak hanya menjadi pabrik melainkan dapat memberi pengetahuan bagi pengunjung yang ingin tahu tentang kapal dan pembuatannya.
